Belajar Manajemen LPM ke Jawa Timur

Ketua LPM se-Jembrana berfoto bersama Bupati Jembrana dan jajaran saat studi tiru ke Jawa Timur
Ketua LPM se-Jembrana berfoto bersama Bupati Jembrana dan jajaran saat studi tiru ke Jawa Timur

GemaBali.id (Jembrana) – Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Jembrana mengunjungi Surabaya dan Gresik, Jawa Timur untuk belajar manajemen LPM.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, perhatian terhadap LPM mutlak diperlukan sehingga apa yang menjadi program pemerintahannya saat ini dapat sejalan dengan kemajuan masyarakat di masing-masing desa/kelurahan.

Sehingga, pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan studi tiru yang diikuti seluruh Ketua LPM se-Kabupaten Jembrana ke Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.

“Dengan studi tiru ini bisa mengetahui perbandingan atas apa yang selama ini dikerjakan di desa/kelurahan sendiri dengan apa yang ada di Surabaya. Tentu ada kelebihan dan kekurangannya, yang lebih-lebihnya kita bawa pulang ke Jembrana,” ujar Bupati Tamba.

Ia mendampingi studi tiru LPM se-Jembrana ke Pemkot Surabaya Kabupaten Gresik  (Kamis-Jumat, 28-29/7/2022). Bupati didampingi Kepala Dinas  PMD I Made Yasa, diterima Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Kamis (28/7).

Tidak hanya sisi pengembangan SDM, Tamba juga menegaskan pihaknya saat ini tengah berjuang untuk bisa memfasilitasi pemberian insentif yang layak kepada masing-masing LPM di Jembrana.

“Kami berpikir bahwa pemberian insentif yang layak itu akan berdampak positif terhadap hasil kerja yang mendapatkannya. Jadi produktifitas teman-teman LPM akan lebih meningkat,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Tamba juga mengucapkan terima kasih atas penerimaan rombongan LPM se-Jembrana oleh Pemkot Surabaya.

"Di hari yang luar biasa ini saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Bapak/Ibu teman-teman yang hadir memberikan semangat dan pendidikan kepada LPM kami yang datang ke Kota Surabaya,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jembrana I Made Yasa menyatakan, tujuan mengajak LPM melakukan studi tiru ke Surabaya adalah untuk mempelajari program Smart City, karena Surabaya lebih dulu melaksanakan program tersebut.

"Kami ingin belajar di sini tentang bagaimana kelurahan yang ada di Kota Surabaya mengoptimalkan potensi yang ada di kelurahan yang ada kaitannya dengan program Smart City enam pilar yang ada,” jelasnya.

Selain ke Pemkot Surabaya, lanjut Made Yasa, rombongan LPM juga mengunjungi Kabupaten Gresik untuk menggali pengetahuan bagaimana desa yang dikunjungi mengembangkan komoditi yang ada.

"Sedangkan di Kabupaten Gresik kami mengajak LPM bagaimana kaitannya dengan Bumdes, brandingnya dalam Smart City. Jadi masing-masing desa sudah mengkemas bagaimana membranding produk yang dikembangkan atau komoditi yang dikembangkan entah itu pertanian maupun wisata,” kata Made Yasa. (Wij/Rls)