Begini Sosok Dek Ani dan Aries yang Merupakan Korban Tragedi Lift di Ubud Bali
GemaBali (Gianyar)- Aparat kepolisian masih menyelidiki kasus putusnya tali lift di Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat, yang mengakibatkan lima orang karyawan tempat itu meninggal dunia.
Kepala Kepolisian Sektor Ubud Komisaris Polisi I Made Uder mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Diduga tali lift jembatan yang dinaiki oleh lima orang karyawan Ayu Terrace Resort yang terbuat dari baja putus, kemudian tabung lift meluncur deras ke bawah.
"Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Akibatnya kelima penumpang lift tersebut meninggal dunia," kata Made Uder.
Baca Juga:
meski demikian, penyebab pasti kejadian itu masih dalam penyelidikan polisi, namun ada dugaan pada saat kelima orang korban tersebut hendak naik dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift, tali seling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus.
Adapun lima korban tragedi lift di Ubud Bali itu merupakan pegawai Ayu Terra Resort tersebut yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna (19), I Wayan Aries Setiawan (23), Ni Luh Supernigsih (20), Kadek Hardiyanti (24), Kadek Yanti Pradewi (19).
Dibalik kejadian tersebut, ada cerita pilu yang harus di terima oleh keluarga dan orang-orang terkedat dari korban meninggal akibat tragedi lift di Ubud Bali. Bahkan ada yang akan berencana menikah, berikut ini cerita lengkapnya!
Kadek Hardiyanti
Salah satu dari kelima korban tersebut bernama Kadek Hardiyanti berusia 24 tahun. Diketahui, ia akan segera menikah setelah enam tahun berpacaran dengan kekasihnya Ngurah Krisna.
Kadek Hardiyanti atau dipanggil Dek Ani merupakan korban kecelakaan lift di resor Ubud segera menikah. Mengetahui kejadian itu, sang kekasih cuma bisa nangis melihat kondisi wanita yang ia cintai sudah tidak bernyawa.
Diketahui, Dek Ani atau Ni Kadek Hardiyanti merupakan salah satu pegawai Daily Worker (DW) di Ayu Terra Resort yang berlokasi di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar Bali.
Ngurah Krisna mengaku sangat sedih dengan apa yang menimpa Hardiyanti. Padahal, hubungan mereka pun sudah sangat dekat, dan hampir tak pernah tak bertemu hanya sehari.
"Sudah pacaran sejak 6 tahun. Setiap hari sama tyang. Saya sudah biasa ke rumah dia, dia juga begitu," ujarnya.
Apalagi keduanya sudah memiliki rencana untuk menikah di tahun depan.
"Dek Ani sangat mendukung saya bekerja keluar negeri. Rencananya mau berangkat dulu, setelah setahun mau menikah," jelasnya.
Terkait kejadian tersebut, Ngurah Krisna mengatakan, sebelumnya tak ada firasat kekasihnya akan meninggalnya dalam kondisi seperti ini.
I Wayan Aries Setiawan
Ayah mendiang Aries, menceritakan anaknya tersebut merupakan pemuda berprestasi di bidang olahraga. Di mana semasa hidupnya, Aries merupakan atlit futsal yang kerap dipinjam oleh tim lain, dan juga telah memiliki banyak perhargaan di bidang futsal.
"Sosok Aries, dia di masyarakat banyak teman. Apalagi dia aktif di olahraga futsal. Jadi banyak yang minjem. Prestasi dia punya. Banyak piala dan piagam," ujarnya sang ayah.
Dikutip dari Tribun Bali, ayah Aries menjelaskan jika dirinya tidak memiliki firasat sedikitpun terkait meninggalnya Aries. Namun sebelum kejadian ini, mendiang sempat berpamitan sama ibunya.
"Tidak ada firasat. Tapi kemarin dia pamitan sama ibunya, yang saat itu ibunya sambil nyapu. "Buk panit, saya kerja," ujar Suarsa.
Sebelumnya, sang ayah tak menyangka pada Jumat 1 September 2023 siang, ada teman Aries yang mengirimkan pesan Facebook, yang mengabarkan Aries kecelakaan kerja. Awalnya ia mengira hanya kecelakaan kerja biasa.
"Kemarin terima kabar dari teman kerja anak saya lewat pesan FB. Posisi tyang lagi bekerja. Bahasanya, 'Pak Aries kecelakaan di tempat kerja,' awalnya saya santai, paling kecelakaan biasa. Lalu lagi ada temannya yang inbox, 'Pak bisa ke Ayu Terra sekarang Aries kecelakaan," ujar Suarsa mengisahkan.
"Lalu saya telepon yang ngirim pesan. Tapi yang ngangkat telepon itu cewek, sementara yang inbox saya cowok. Asumsi saya awalnya penipu. Tapi setelah saya tanya-tanya katanya tali liftnya putus," ujar Suarsa.
Kemudian, Suarsa pun bergegas mendatangi tempat kerja anaknya, yang hanya berjarak sekitar empat menit dari tempat kerjanya.
"Saya sampai ke sana, sekitar 4 menit. Saya lihat di sana sudah banyak orang. Saya belum dapat info kondisi anak saya. Tapi saya hanya disuruh sabar. Tapi sampai 1 jam saya di lobi, tapi anak saya masih di bawah. Di situ saya yakin, anak saya sudah meninggal," ujar Suarsa lalu menangis.
Sementara itu, pasca kejadian ini, pihaknya akan menggelar upacara pengabenan untuk Aries pada 8 September 2023.
"Rencana kita abenkan langsung nyekah. Tanggal 7 September jenazah pulang, tanggal 8 langsung nyekah," ujarnya.
Terkait tragedi tersebut, Pemilik Ayu Terra Resort, Linggawati Utomo (60) pun akhirnya buka suara. Ia mengatakan akan menanggung biaya Ngaben atau pemakaman adat Bali semua korban.
"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa," kata pemilik Ayu Terra Resort pada Senin (4/9/2023).
"Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan," lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga korban.
"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," ujarnya.
Saat ditemui, Pemilik Ayu Terra Resort, Linggawati Utomo mengatakan ia pun tak menyangka akan kejadian tersebut.
Pasalnya, dari data yang dimiliki perusahaan, uji kelayakan pada telah dilakukan pada November 2022.
"Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan," katanya.
"Sementara kita belum pemeriksaan pada pemilik. Tapi tadi kita lakukan pemeriksaan pada teknisi. Diketahui bahwa kalau lift-nya memang ada bunyi atau yang aneh baru diperiksa. Jadi kami duga, maintenance-nya kurang. Nanti kita akan dalami, baik teknisi maupun kontraktor yang melakukan pemasangan nanti kita periksa," sambungnya. (ar)