Diundang Jokowi Makan Siang Saat Kunker, PDIP Bali Pilih Nonton Bola di Jakarta

Saat presiden Jokowi memulai kunjungan kerja di Bali dengan meninjau langsung proses pembelajaran di SMKN 3 Sukawati, Kabupaten Gianyar. (foto: gemabali/ x:@jokowi)
Saat presiden Jokowi memulai kunjungan kerja di Bali dengan meninjau langsung proses pembelajaran di SMKN 3 Sukawati, Kabupaten Gianyar. (foto: gemabali/ x:@jokowi)

Gemapos.ID (Jakarta)- Ternyata Presiden Jokowi tidak didampingi oleh DPD PDIP Bali saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gianyar dan makan siang di Restoran Bendega, Kota Denpasar, Bali Selasa (31/10).

Diketahui, saat itu Jokowi sempat bertemu dengan dengan relawan Arus Bawah Jokowi di Restoran Bendega tersebut.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Daerah DPD PDIP Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengaku, pihaknya mendapat undangan makan siang dengan Jokowi. Namun, pejabat DPD PDIP Bali tak hadir lantaran memiliki kegiatan di DKI Jakarta.

"Tidak ada. Semua PDIP Bali kan di Jakarta, saya dapat undangan, saya perintahkan wakil saya untuk mengikuti," katanya di Kantor DPD PDIP Bali Jalan Benteng Baru, Kota Denpasar, Bali, dikutip dari kumparan, pada Kamis (2/11).

Meski demikina, Wiryatama tidak membeberkan kegiatan PDIP di DKI Jakarta. Namun, ia sempat mengatakan akan menonton pertandingan sepak bola.

"Saya tidak hadir karena saya tidak ada di tempat. Saya mau nonton bola di Jakarta," katanya.

Sebelumnya, ketika Jokowi kunjungan kerja di Pulau Dewata, selalu didampingi oleh Ketua DPD PDIP Bali sekaligus Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster atau Sekretaris DPD PDIP Bali sekaligus Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Untuk Wayan Koster sendiri kini masa jabatannya sudah berakhir sehingga digantikan oleh PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Sedangkan Wali Kota Denpasar, Jaya Negara, yang masih mengabdi tidak juga terlihat di Restoran Bendega.

Seperti yang diketahui sebelumnya, beredar kabar hubungan PDIP dan Jokowi memanas usai Walkot Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto. Padahal PDIP mendaftarkan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Selain itu, adapula polemik terkait baliho Ganjar-Mahfud dan bendera PDIP dicopot saat Jokowi kunjungan kerja ke Kabupaten Gianyar, Selasa (31/10) lalu. (pa)